Senin, 24 Agustus 2009

Karakter Sekolah Bertaraf Internasional (SBI)


Dalam pengembangan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) diharapkan ada ciri-ciri yang semakin menguat sebagai pembeda dari sekolah lain. Ciri-ciri tersebut meliputi faktor fisik, intelektual, sosial dan spritual.

Penerapan keempat faktor tersebut dalam kurikulum dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Faktor Fisik

Siswa berdaya saing yang bagus karena memiliki disiplin dan motivasi yang baik.

Siswa diharapkan memiliki standar disiplin yang berlaku internasional. Dalam tahap pembelajaran siswa diharapkan lebih menghargai proses daripada hasil. Dalam proses tersebut dituntut untuk mengerjakan sendiri setiap tugas yang diberikan, menghargai waktu, taat pada peraturan sekolah dan negara, menjadi contoh bagi masyarakat disekitarnya dalam hal ketaatan terhadap peraturan. Siswa juga diharapkan bervisi jauh ke depan. Mampu melihat diri sendiri dan masyarakat serta membandingkannya dengan dunia internasional agar tercapai kemajuan yang signifikan.

Faktor Intelektual

Menggunakan standar yang lebih tinggi dari SI dan SKL yang diperkaya dgn adaptasi dan/atau adopsi kurikulum negara Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) dan negara maju lain.

  • Mengadaptasi dan/atau mengadopsi (menerapkan) isi, metode, pendekatan, penilaian dan hasil pembelajaran secara komprehensif sesuai dengan standar Internasional yang diacu.
  • Meningkatkan kreativitas guru untuk menggunakan multi metode (termasuk riset, penulisan karya ilmiah, pembelajaran dengan praktek dan inovasi).
  • Mendorong siswa untuk menggali keterkaitan antara etika, sains, estetika, dan teknolgi.
  • Mendorong siswa untuk terlibat dalam kegiatan interaksi antara kurikulum dengan kehidupan nyata (seperti pelayanan masyarakat, kepedulian lingkungan, pendidikan kesehatan dan sosial).
  • Mendorong dan memfasilitasi siswa melakukan riset dan penulisan karya ilmiah.

Mengembangkan kemampuan komunikasi siswa dengan sekurang-kurangnya satu bahasa asing

  • Membentuk komunitas dwi-bahasa (Bilingual Community) dalam sekolah.
  • Mendorong siswa agar mampu mengkomunikasikan gagasan, baik dalam bahasa asing maupun dalam bahasa ibu secara lisan dan tulisan.

Menerapkan bidang ICT sebagai daya saing di dunia internasional.

  • Mendorong siswa agar mampu menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah.
  • Memberikan fasilitas yang mendukung untuk dapat menerapkan ICT dengan baik.
  • Menciptakan situasi yang ”melek” ICT di sekolah.
  • penyediaan perangkat lunak (sofware) dan perangkat keras (hardware) yang memadai untuk menerapkan ICT di sekolah.

Menggunakan sistem satuan kredit semester (SKS)

  • Menggunakan sistem paket dan sistem SKS di SMP jika sekolah telah menyiapkan semua sarana dan prasarana pendukung.
  • Menerapkan sistem SKS di SMA.

Faktor Sosial

Mengembangkan sikap peduli terhadap lingkungan alam, sosial, dan budaya Indonesia

  • Memberikan pemahaman kepada siswa tentang konservasi lingkungan hidup dan menumbuhkan tanggung jawab siswa terhadap lingkungannya (misalnya menggunakan bahan-bahan daur ulang, menanam pohon, membuang sampah pada tempatnya).
  • Penyediaan sarana untuk menunjang sikap peduli terhadap lingkungan alam (mis: tong sampah yang berbeda untuk sampah basah dan kering, menyediakan lahan untuk bercocok tanam).
  • Mendorong siswa mengerti mengenai masalah-masalah sosial dan berperan aktif dalam memecahkannya.
  • Penyediaan pelajaran dan sarana belajar untuk tempat pengembangan minat terhadap budaya Indonesia (musik, tari-tarian, kuliner, kerajinan tangan/ketrampilan khas Indonesia, dll).

Menyiapkan siswa menjadi warga dunia yang bangga terhadap budaya bangsanya, mampu berpikir kritis dan holistik, memecahkan masalah, mandiri serta dapat berkerja sama dengan orang lain

  • Mendorong siswa agar mampu melihat masalah dari berbagai sudut pandang.
  • Membiasakan siswa untuk berdiskusi agar bersedia menerima perbedaan pendapat dan bekerja sama dengan orang lain.
  • Mendorong siswa agar mampu mandiri dan dapat menjalin kerja sama baik dengan orang lain maupun bangsa lain
  • Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan kebudayaan baik bersifat nasional maupun internasional.
  • Mendorong siswa agar dapat mengapresiasi karya budaya bangsa Indonesia dan bangsa lainnya.


Faktor Spiritual

Mengembangkan siswa menjadi manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak mulia, dan menjadi warga negara yang demokratis

  • Menjadikan siswa sebagai subyek pembelajaran.
  • Penyediaan sarana dan media bagi siswa untuk mengutarakan pendapatnya sebagai warga sekolah dan warga negara yang demokratis dan menghargai pendapat orang lain.
  • Membimbing siswa melakukan cara belajar yang benar.
  • (Learning How to Learn). Memberikan pengenalan nilai-nilai yang bersifal universal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar